Selasa, 25 Desember 2012

Alenia


alenia dikenal juga dengan nama lain pargraf. Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
 



Macam-macam alenia
Alinea pembuka

a.membuka suatu karangan
b.menarik minat dan perhatian pembaca
c.menyiapkan pikiran pembaca

Alinea penghubung

Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka dengan alinea penutup.


Alinea penutup

a.mengakhiri karangan/bagian karangan b.mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul
mengakhiri uraian
  c.menimbulkan banyak kesan

Syarat-syarat Alenia
 Dalam menyusun alenia, kita perlu memperhatikan hal-hal tersebut :
1. ketepatan Pemilihan kata
    Pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan kondisi pemakaiannya.
2.kesatuan 
tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu  topik. 
3.koherensi
 adanya hubungan harmonis yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia.



Tujuan alenia
 
a. Memudahkan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain.
b. Memisahkan dan menegaskan perhentian wajar dan formal.

Perencanaa Penulisan Karya Ilmiah

a.Pemilihan Topik
Cara memilih topik yang baik dalam karya ilmiah adalah sebagai
berikut:
a) topik itu sudah dikuasai;
b) topik itu paling menarik perhatian;
c) topik itu ruang lingkupnya terbatas;
d) data itu objektif;
e) memiliki prinsip-prinsip ilmiah (ada landasan teori atau teori-teori
sebelumnya;
f) memiliki sumber acuan.
b.   Pembatasan Topik
Membatasi topik tulisan menjadi lebih spesifik, akan membantu penulis dalam mengulas tulisannya bisa lebih gamblang dan mendalam. Sehingga karangan atau tulisan yang dihasilkan, betul-betul menjadi sebuah karya tulis yang bermutu. Untuk mempersempit topik bisa dilakukan cara sebagai berikut:
                 1. Menurut tempat
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan tempat, agar informasi yang diberikan bisa lebih rinci. 
2. Menurut Waktu
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan waktu, sehingga informasi yang diulas akan lebih jelas sesuai masanya.
3. Menurut Hubungan sebab-akibat
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan hubungan kausal, sehingga informasi akan lebih akurat jika disebutkan sebab dan akibatnya.
4. Menurut Pembagian Bidang Kehidupan Manusia.
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan bidang kehidupan manusia seperti politik, ekonomi, agama, ilmu pengetahuan, sosial dan budaya.
5.Menurut Aspek Khusus-umum
Spesifikasi ini dilakukan berdasarkan aspek khusus-umum, sehingga informasi bisa lebih detail tentang obyeknya.
6. Menurut Objek material dan objek formal
Sehingga sudut pandang penjelasan lebih difokuskan pada segi penggunanya, meliputi usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Jadi tidak perlu membahas segi yang lainnya, misalkan kecepatan internet dan sebagainya.
C.Pemilihan Judul
Judul adalah suatu kalimat singkat dan padat yang menggambarkan isi suatu ulasan/karya ilmiah.
Cara Pemilihan Judul Karya Ilmiah
a. Singkat, jelas dan berbobot: Usahakan jumlahnya tidak lebih dari 25 kata. Judul penelitian harus singkat karena menggambar efektivitas dan efisiensi. Judul jangan terlalu panjang karena membingungkan, dan membuat orang berfikir panjang tentang apa fokus penelitiannya.
b. Harus sesuai dengan topik penelitian: Judul yang baik harus merupakan perwujudan dari topik penelitian. Pembaca akan dapat mengetahui atau membayangkan isi dari penelitian, teori yang digunakan, metodologi yang dipakai.
Misalnya judul “Pengaruh Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Padi Pada Musim Kemarau di Jombang Jawa Timur”
1) “Pengaruh a terhadap b” kata pengaruh menunjukkan metode yang digunakan adalah regresi sederhana atau korelasi sederhana, dengan tambahan pembahasan misalnya deskriptif demografik responden, deskriptif jawaban responden, grafik dan lain-lain.
2) “Pengaruh Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Padi Pada Musim Kemarau” menunjukkan dua variabel yang diteliti yaitu “Pengaruh Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Padi” (Variabel X, independen variabel) dan “Pada Musim Kemarau” (Variabel Y, dependen variabel)
3) “Di Jombang Jawa Timur” menunjukkan studi kasus yang diteliti, dibatasi hanya terjadi di Jombang Jawa Timur.
Cara menulis judul adalah dengan menentukan kerangka karangan dengan pembatasan topik. Contoh:
Topik : Tumbuhan
Masalah apa : Pertumbuhan
Mengapa : Perbedaan kecepatan pertumbuhan
Dimana : Jombang Jawa Timur
Waktu : Tiga bulan (sekali panen)
Kajian : Praktis
Penentuan judul tersebut, dengan metode penelitian kuantitatif yang mengarah pada pengambilan kesimpulan yang menggerucut (deduktif).
c. Tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku: Judul penelitian berbeda dengan judul-judul koran atau headline suatu majalah yang begitu bombastis dan provokatif agar laku dijual. Judul juga tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku seperti norma agama, sosial, budaya, dan etika, misalnya adanya unsur penghinaan terhadap kelompok, agama atau Nabi tertentu. Judul yang mengandung kata yang tidak sopan juga dilarang.
d. Tidak menimbulkan interpretasi ganda: Misalnya judul “Analisis kultur budaya dan pengaruhnya terhadap kecenderungan terjadinya pengangguran di daerah X”. judul ini banyak menimbulkan prasangka, apakah yang dimaksud pengangguran adalah unemployment (tidak bekerja) atau underemployment (kadang bekerja, kadang tidak)?
e. Tidak provokatif: Judul penelitian haruslah netral dan hanya merupakan dugaan, yang kemudian diteliti dengan menjunjung tinggi nilai ilmiah yang tinggi dan tidak memihak atau mengarahkan pembaca.
f. Bukan merupakan kalimat tanya: Bila menggunakan kalimat tanya ini adalah judul yang tidak lazim, sangat jarang ditemui karena ini dapat menggambar keraguan dari peneliti. Misalnya Judul “Analisis pengaruh cover majalah terhadap minat baca?” perhatikan tanda tanya menunjukkan keraguan

d.Penentuan Tujuan Penelitian
Salah satu komponen yang sangat penting dan menentukan kualitas sebuah penelitian ilmiah adalah rumusan masalah. Dalam hal ini yang dimaksud masalah adalah masalah ilmiah penelitian (scientific research problems). Masalah penelitian inilah yang akan dipecahkan atau dicarikan solusinya melalui suatu proses penelitian ilmiah. Berbeda dengan rumusan-rumusan masalah pada umumnya, seperti laporan-laporan proyek, dalam penelitian ilmiah dituntut untuk memenuhi beberapa kriteria, antara lain masalah dirumuskan dengan kalimat tanya, sebaiknya hindari kata tanya “sejauh manakah” atau “seberapa besarkah”, dsb. Kriteria lain adalah setiap rumusan masalah minimal terdapat dua faktor atau variabel yang dihubungkan atau dibedakan, dan terakhir adalah variabel-variabel tersebut harus dapat diukur dan di-manage (measurable and managable).
Agar dapat diukur maka variabel-variabel tersebut harus konseptual, artinya variabel tersebut harus didukung oleh teori-teori sehingga akan lebih mudah mengukurnya karena indikator-indikatornya jelas dideskripsikan dalam teori-teori yang relevan. Variabel dapat di-manage artinya data dengan mudah dapat dikumpulkan dan tersedianya atau bersedianya responden sebagai unit analisis untuk mengisi instrumen penelitian.
Hal lain yang perlu diperhatikan peneliti adalah dalam menentukan atau memilih variabel. Berdasarkan namanya, variabel memiliki ciri harus bervariasi. Insentif disuatu perusahaan atau institusi untuk golongan yang sama bukan variabel, tetapi fakta karena besarnya sama untuk golongan atau jenjang (level of job) yang sama. Kinerja (performances) adalah variabel karena setiap orang memiliki level of perfomances yang berbeda, demikian juga motivasi kerja atau kepuasan kerja, jelas dapat dipakai sebagai variabel karena tiap orang memiliki variabel tersebut yang bervariasi.

e.Mentukan Kerangka Karangan

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang membuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan diagarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,terstruktur, dan teratur. pada umunya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan berdasarkan tingkat kepentingannya(teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan. 
Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Didalam bahasa Indonesia penulisan kerangka karangan membatu penulis untuk melihat gagasan dalam sekilas pandangan, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal balik anatara gagasan itu sudah tepat, apaakah gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbanagannya. 
 
f.Langkah-langkah Penulisan Karya Ilmiah
  1. Masalah
    • Menentukan Masalah/topik
      yaitu dengan dengan cara memilih secara teliti panduan pertanyaan :
      • Apakah masalah berguna dan cukup penting di persoalkan
      • Apakah membahas masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru/konkrit
      • Apakah masalah yang ditulis menarik perhatian dan minat penulis
      • Apakah masalah yang dibahas cukup terbatas (tidak terlalu luas) agar dalam pengumpulan data informasi dan fakta yang spesifik
      • Jika terlalu luas maka tidak akan terarah dan pembahasan menjadi dangkal
      • Apakah untuk pembahasan tersedia dat, hal ini memungkinkan pelaksaan tindakan untuk pememcahan masalahanya
      • Pembahasan perlu data dan kepustakaan yang cukup
      • Apakah masalah yang ada dapat dipecahkan dengan fasilitas yang ada dan memapuan penulis.
    • 4 hal yang harus dipenuhi agar masalah dapat dipilih
1.                  Sesuai dengan minat peneliti
        • Minat : Tekun, tidak putus asa bila ada kendala
        • Tidak minat : tidak bergairah, hasil menjadi kurang baik bahkan gagal
        • Berkaitan dengan keahlian
        • Secara etis di persyaratan penulisan karya ilmiah harus sesuai dengan bidang keahlian → lebih baik dan dapat dipertanggung jawabkan
2.                  Dapat Dilaksanakan
        • Kemampuan peneliti → Penguasaan teori dan menguasai metode pemecahanan masalahnya
        • Waktu yang cukup → bila waktu tidak cukup maka karya ilmiah tidak selesai
        • Tenaga untuk melaksanaka :
          * Membuat Proposal
          * Mengumpulkan Data
          *Mengolah Data
          * Membuat Pembahasan
        • Dana yang tersedia
3.                  Tersedia Faktor Pendukung
        • Data Tersedia
        • ada izin dari yang berwenang
4.                  Hasil Penelitian yang bermanfaat
        • Bagi perkembangan ilmu pengetahuan
        • masyarakat pada umumnya
    • Sumber Masalah
0.                  Pengalaman dan pengamatan pribadi
1.                  Pengalaman orang lain
        • Publikasi media cetak (buku, artikel, koran dll)
        • Kuliah, ceramah, seminar dll.
2.                  Pengungkapan pengalaman dengan orang lain melalui wawancara

    • Merumuskan Judul, mencakup:
0.                  Rancangan atau desain penelitian
1.                  Objek yang diteliti
2.                  Subjek yang diteliti
3.                  Lokasi
4.                  Waktu
  1. Penelusuran Pustaka/Studi Kepustakaan
    Sumber informasi :
    • Tulisan : buku, majalah/jurnal
    • Person : wawancara dengan orang ahli yang kompeten
    • Tempat : museum, laboratorium

Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dengan:
    • Secara Primer : buku, penelitian, wawancara dengan ahli
    • Secara Sekunder : terjemahan, rangkuman
    • Secara Tersier : petunjuk untuk sumber primer dan sekunder (contoh: kamus)

  1. Penyajian Karya Ilmiah
    • Tepat, konsisten dan lengkapnya deskripsi data
    • Kemampuan deskripsi data
    • Tepat, konsisten dan lengkapnya analisa data
    • Tepat dan lengkapnya kesimpulan setiap satuan dan keseluruhan analisa data
    • Tepat dan jelasnya kesimpulan menjawab masalah penelitian/tujuan penulisan karya tulis : hipotesis yang diajukan
    • Tepat dan mengena implikasi yang dikemukakan serta saran yang diberikan
    • Tertata segala sesuatu, sifat penanganan penulisan yang bersungguh-sungguh
  2. Contoh Karya Tulis Ilmiah
    • Laporan Penelitian
      Kunci dari laporan penelitian menurut Indra budi
0.                  Introduction
1.                  Rumusan masalah, literatur dan hipotesa
2.                  Methods
Sampling, desain dan prosedur serta pengukuran
3.                  Result
Statement of result tabel, figure
4.                  Conclusion, abstrack dan reference

ada beberapa jenis penyajian laporan penelitian diantaranya yaitu :
      • Menurut Edward P.J. Corbett bentuk penyajian laporan resmi yaitu :
1.                  Surat Penyerahan
2.                  Halaman Judul
3.                  Daftar isi
4.                  Daftar Ilustrasi, bagan dan grafik
5.                  Sari Laporan (abstrak)
6.                  Pengantar Laporan
7.                  Batang Tubuh Laporan
8.                  Daftar Kesimpulan
9.                  Daftar Saran
10.              Lampiran-lampiran
11.              Daftar Bacaan/acuan
12.              Indeks
      • Menurut Slamet Suseno (Teknik Penulisan Ilmiah Populer) dalam penulisan laporan penelitian sebagai berikut :
0.                  Judul
1.                  Abstrak/sari
2.                  Pendahuluan
3.                  Tubuh Utama (bahan metode penelitian, uraian pelaksanaan)
4.                  Penutup utama (hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran ucapan terima kasih)
5.                  Referensi atau acuan

  1. Format Umum Penulisan KTI
    • Bagian Permulaan
      1. Halaman Sampul
        • Judul
        • Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
        • Nama, NIM Mahasiswa
        • Lambang Institusi
        • Nama Lengkap Universitas
      1. Halaman logo
      2. Halaman Judul (sama dengan halaman sampul)
        Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
      3. Halaman Persetujuan
        • Persetujuan Pembimbing
        • Pengesahan untuk para penguji
      4. Kata Pengantar
      5. Ucapan Terimakasih
      6. Abstrak
      7. Daftar Isi
      8. Daftar tabel, gambar dan lampiran
    • Bagian Isi
      1. Pendahuluan
        • Latar belakang pengambilan topik
        • Perumusan masalah
        • Tujuan
          *Umum
          *Khusus
        • Manfaat Penelitian
      2. Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
      3. Kerangka Konsep
        • Diagram kerangka konsep
        • Hipotesa
        • Defenisi operasional
      4. Metodologi Penelitian
        • Rancangan/desain penelitian
        • Populasi
        • Pengambilan sampel
        • Cara pengolahan data
      5. Hasil Penelitian
        • Penguraian hasil penelitian
      6. Pembahasan
        • Mebahas hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
      7. Kesimpulan
      8. Saran
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
http://ibuku.zxq.net/Bab%205%20Paragraf.pdf
http://rezafabryan.blogspot.com/2012/11/tugas-7-syarat-syarat-paragraf.html
http://uzey.blogspot.com/2010/05/penulisan-karya-ilmiah.html
http://arie5758.blogspot.com/2012/06/pembatasan-topik-untuk-karangan-tulisan.html#ds
http://aqilalhilmy.edublogs.org/2010/04/25/pemilihan-judul-tinjauan-pustaka-dan-outline-makalah/
http://rahmatsolihien.blogspot.com/2012/07/karangan-dan-kerangka-karangan_4060.html
http://askep-askeb.blogspot.com/2009/07/langkah-langkah-penyusunan-karya-ilmiah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar