TELEMATIKA
1. Definisi Telematika
Telematika adalah istilah untuk mendefinisikan
telekomunikasi melalui media informatika. Berdasarkan definisi di atas
telematika sebenarnya mencakup dua teknik yaitu telekomunikasi dan informatika.
Karena kekhususan penelitian dalam bidang penelitian seperti Digital signal
processing, Network programming, Managemen Telekomunikasi, Routung, security,
dll. Sentral telepon. router, switch, VolP dll. Interoperabilitas:
Pensinyaalan, Operating System dan Database, Fiber Optics, Network Performance
dan Qos, Pengembangan Software, dll.
Telematika berasal dari istilah dalam bahasa
Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi
dengan teknologi informasi. Yang pertama kali memperkenalkan kata ini adalah
penulis buku berjudul “L’informatisation de la Societe” yaitu Simon Nora dan
Alain Minc pada tahun 1978. Istilah telematika dari segi hukum adalah
perkembangan sistem elektronik berbasis digital antara teknologi informasi dan
media yang awalnya masing – masing berkembang secara terpisah.
Telematika terintegrasi dari kata Telekomunikasi dan
Informatika, Telematika juga dikenal dengan istilah ICT (Information and
Communications Technology), atau yang kita kenal dengan Teknologi Informasi dan
Komunikasi. ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan, dan
penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara umum
istilah Telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi / Penempatan
Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai integral dari komputer dan
teknologi komunikasi berpindah (Mobile Communication Technology). Istilah
Telematika juga dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas (Road Vehicles
dan Vehicle Telematics)
2. Perkembangan Telematika
Perkembangan itu adalah bagian dari kehidupan, tidak
berkembang berarti mati, mati berarti selesai sudah perkara, dan bila tidak ada
perkara berarti tidak ada perkembangan. Perkembangan dapat terjadi pada siapa
saja dan apa saja. Tidak hanya manusia tetapi aspek-aspek penunjang kehidupan
manusia pun turut berkembang, salah satunya adalah Teknologi Informasi.
Tak dapat dipungkiri dan tak dapat dihindari, kita
sebagai manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan teknologi informasi. Teknologi
informasi sudah menjadi bagian dari hidup kita, bahkan sebagian dari kita
menjadikkannya sebagai penopang kehidupan. Seiring dengan perkembangan zaman, maka kehidupan
manusia pun turut berkembang. Seiring dengan perkembangan hidup manusia maka
berkembang pula gaya hidupnya. Seiring dengan berkembangnya gaya hidup manusia
maka berkembang pula segala aspek penunjang gaya hidup tersebut.
Seperti yang telah disebutkan di atas, Teknologi
Informasi sebagai salah satu aspek penunjang gaya hidup manusia mengalami
perkembangan di berbagai sektor, yang salah satunya adalah Telematika.
Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika
mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama
adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan
akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun
1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai
tahun 2000.
Di Indonesia perkembangan telematika mengalami tiga
periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat yaitu :
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis,
peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang
baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an
penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah
telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun
1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya
sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan
pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan
telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara
signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa,
learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan.
Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan
internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya
masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan
perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada
pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat
Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal
sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist
(milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang
mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983,
persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika
Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”,
“BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka.
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi
telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio
amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal
ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan
dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai
Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an,
terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis
adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada
kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service
Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama,
beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salah satu
dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga
didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra
Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet,
pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv
kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan
telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan
telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral
reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan
BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware
mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru,
dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel),
rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat
dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak
masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital
divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik
yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak
menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia
pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan
politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara
konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis
Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan
mailinglist internet terbesar di Indonesia.
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan
gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal,
perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat
denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya,
dengan harga murah.
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan
gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya
kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan.
Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana
transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam
negeri yang terus berkembang.
3. Trend Kedepan Telematika
Trend Masa Yang Akan Datang
Direncanakan pada tahun 2013 Indonesia akan memasuki
masa Indonesia Connected dimana seluruh provinsi di Indonesia tersambung dalam
suatu jaringan, dimana saat ini baru 27 provinsi yang tersambung. Kemudian,
pada tahun berikutnya yakni tahun 2014, Indonesia dalam tahap Indonesia
Informative yaitu diharapkan seluruh aspek baik masyarakat maupun pemerintah
menyadari terhadap informasi. Pada tahun 2015, diharapkan Indonesia sudah
berada dalam tahap Broadband.
Penduduk Indonesia yang banyak membuat sistem
keamanan untuk pengguna teknologi menjadi susah untuk diawasi, contohnya adalah
berbagai pesan singkat yang menipu, dimana terdapat 200 juta pemakai telepon
genggam yang harus diawasi dan hal ini tentu tidaklah mudah.
Teknologi yang dibutuhkan saat ini harus memiliki
karakteristik murah, cepat, memiliki nilai tambah, meningkatkan sumber daya
manusia. Selain itu dijelaskan pula mengenai perkembangan sumber daya yang
lebih transparan terhadap pengguna, bahwa peringkat Indonesia dalam penggunaan
teknologi informasi mulai merangkak naik.
Strategi pemerintah sendiri untuk mengembangkan
teknologi informasi adalah dengan adanya kolaborasi, penggunaan kembali pusat
inkubasi, insentif dan keamanan yang diperkuat, sehingga teknologi informasi
dapat dimanfaatkan di berbagai bidang untuk mempermudah suatu kinerja. Perkembangan telematika dalam TI sangat berkembang
dikarenakan dari permintaan kebutuhan
pengguna/masyarakat di internet ,bisnis, dan Industri kreatif. Beberapa TI yang booming saat ini , dan akan
berlanjut dengan TI yang lebih terbaru dan lebih kreatif.
http://ricookvirahardian.blogspot.com/2011/10/pengertian-telematika.html